Kontrak Belajar Prakarya Bab Kerajinan dan Pengolahan
BULAN
|
MINGGU 1
|
MINGGU 2
|
MINGGU 3
|
MINGGU 4
|
JANUARI
|
MATERI 1
|
U.H. 5
|
PRAKTIK A
|
PRAKTIK B
|
FEBRUARI
|
MATERI 2
|
P.A.T
|
MATERI 3
(online)
|
U.H. 7
(online)
|
MARET
|
TUGAS 3
(online)
|
UJIAN PRAKTIK
|
||
APRIL
|
USBN
|
UNBK
|
MATERI 1 : MATERI KERAJINAN
BASIS MEDIA CAMPURAN
U.H. 5 : ULANGAN HARIAN : 40 SOAL PG
PRAKTEK A : MEMBAWA ALAT DAN BAHAN
MEMBUAT POLA SESUAI DENGAN
RENCANA
MEMOTONG KAYU SESUAI POLA
DENGAN GERGAJI
MENGHALUSKAN KAYU DENGAN AMPLAS
PRAKTEK B : MERAKIT/ MENEMPELKAN KAYU BERPOLA PADA KAYU DASAR
MENGHIAS
KERAJINAN (MEMBERI WARNA/ HIASAN)
PENILAIAN (KEINDAHAN, KERAPIAN)
MATERI 2 : MATERI PENGOLAHAN BAHAN SETENGAN JADI
PETERNAKAN DAN PERIKANAN
P.A.T :
PENILAIAN AKHIR TAHUN : 50 SOAL PG
MATERI 3 : MATERI
PENGOLAHAN HASIL SAMPING PETERNAKAN & PERIKANAN
U.H. 7 :
ULANGAN HARIAN : 20 SOAL PG
TUGAS 3 : VIDEO
PRAKTIK PENGOLAHAN / WAWANCARA
UJIAN PRAKTIK : PRAKTIK PENGOLAHAN HASIL SAMPING PETERNAKAN & PERIKANAN
PENILAIAN HASIL PRAKTEK KERAJINAN =
BERSIH/ RAPI
|
KEINDAHAN
|
DURASI
|
Sangat : 90
|
Menarik : 90
|
Tepat waktu : 90
|
Sedang : 85
|
Pas : 85
|
> 1 mggu : 85
|
Kurang : 80
|
Kurang : 80
|
> 2 mggu : 80
|
PENILAIAN UJIAN PRAKTEK PENGOLAHAN =
RASA
|
TAMPILAN
|
PENJELASAN
|
Enak : 90
|
Menarik : 90
|
Lengkap : 90
|
Pas : 85
|
Pas : 85
|
Kurang : 80
|
Kurang : 80
|
Kurang : 80
|
PETA KONSEP
1.
Kerajinan berbasis media campuran : Kerajinan yang dibuat dengan
tujuan merubah bentuk sebuah benda yang dominan dari bahan tertentu dipadukan
dengan bahan lain agar lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya. Bahan
yang dipakai dapat berupa :
a.
Bahan alam berpadu dengan bahan alam
b.
Bahan buatan berpadu dengan bahan buatan
c.
Bahan alam berpadu dengan bahan buatan
Fungsi dari memadukan bahan kerajinan adalah :
a.
Memperindah penampilan bentuk, warna, dan tekstur volume kerajinan
b.
Meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi kerajinan
c.
Memanfaatkan bahan baku yang jumlahnya terbatas
Alasan pengrajin membuat kerajinan berbasis media campuran adalah :
a.
Kekurangan bahan baku utama sehingga di butuhkan bahan baku
pendukung
b.
Menghindari bentuk yang monoton/ bentuk yang sudah biasa
c.
Meningkatkan estetika/ keindahan tampilan produk
d.
Agar terlihat modern sehingga disukai banyak orang
Contoh : kaligrafi bambu dihias dengan pigura kayu
lampu
hias dari kaca bekas
lampu
hias dari bambu / kayu
pot dari
paralon
2.
Prinsip kerajinan media campuran
a.
Prinsip perubahan kerajinan media campuran:
Ø Penggabungan dari berbagai bahan
yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu jika digabungkan, misalnya membuat
bahan lain terkikis/ berkarat.
Ø Bahan yang dipakai terdiri dari
beberapa jenis, misal kayu dan bambu, pot dan paralon, dll.
Ø Bahan terdiri dari bahan homogen
atau heterogen, misal alam dengan alam, alam dengan buatan, dll.
Ø Masing-masing bahan memiliki
karakteristik yang mendukung keindahan.
Ø Penggabungan bahan harus dapat
menyatu sehingga ada harmonisasi/ keselarasan
b.
Proses perancangan kerajinan media campuran :
Ø Stilasi
Stilasi : menyederhanakan bentuk dengan mengurangi atau menambah
bentuk produk kerajinan.
Prinsip stilasi :
-
Pesan eksplisit : Produk fungsional atau produk hias
-
Pesan implisit : Produk informatif atau produk prestige
Contoh kerajinan yang menggunakan proses stilasi :
Sebuah kerajinan topeng kayu yang ditambahkan bahan ijuk sebagai
rambut
Beberapa tangkai bunga dalam pot dikurangi daunnya agar bisa
diletakkan di vas.
Ø Deformasi
Deformasi : merubah bentuk produk kerajinan menjadi bentuk yang
benar-benar baru (unik dan artistik/ memiliki nilai seni).
3.
Jenis dan karakteristik kerajinan media campuran
a.
Batu
Macam-macam batuan berdasarkan proses pembentukannya :
a.
Batuan Beku
Batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang
membeku.
Magma : batuan cair dan sangat panas yang berada di dalam kerak
bumi/perut bumi.
Lava : magma yang mencapai permukaan bumi.
Contoh Batuan Beku :
1.
Batu Apung
Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung
gas
Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang
industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi
dan lain-lain.
2.
Batu Obsidian
Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin
dengan cepat
Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa
purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan
3.
Batu Granit
Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat
di bawah permukaan bumi
Kegunaan : sbg bahan bangunan
4.
Batu Basalt
Cara terbentuk : dari pendinginan lava yang mengandung gas tetapi
gasnya telah menguap
Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan
/ pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)
5.
Batu Diorit
Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat
mafic (banyak mengandung besi) pada daerah subduction zone (sepeanjang tepi
benua, seperti pada deretan pegunungan).
Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung
dan sbg bahan bangunan (hiasan)
6.
Batu Andesit
Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang
meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara
900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat
candi
7.
Gabro
Cara terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung.
Karena terbentuk di dalam bumi, maka ia termasuk Batu Intrusif
Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding
)
b.
Batuan Sedimen
batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan
pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin.
Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat
pd bagian-bagian endapan tersebut.
Contoh Batuan Sedimen :
1.
Batu Konglomerat
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang
merekat satu sama lainnya
Kegunaan : untuk bahan bangunan
2.
Batu Pasir
Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg
kontruksi bangunan
3.
Batu Serpih
Kegunaan : sbg bahan bangunan
4.
Batu Gamping/ Kapur
Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput,
kerang, dan binatang laut yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapur
tidak akan musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur
Kegunaan : sbg bahan baku semen
5.
Batu Breksi
Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung
berapi
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan
6.
Stalaktit dan Stalagmit
Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst (bukit/gunung yang
memiliki kadar gamping/ kapur) akan masuk ke lobang-lobang tanah (doline)
kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua.
Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur yg lama kelamaan kapurnya membeku dan
menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya
runcing-runcing.
Stalagmit : batuan lancip yang ada di lantai gua dengan bagian
ujung yang mengarah ke atas.
Stalagtit : batuan lancip yang ada di langit-langit gua dengan
ujungnya mengarah ke bawah
Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua)
7.
Batu Lempung
Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan
c.
Batuan Metamorf
batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang
mengalami perubahan karena panas dan tekanan.
Contoh batuan metamorf :
1.
Batuan Pualam atau Batu Marmer
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin
2.
Batuan Sabak
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan
bangunan, dan untuk membuat atap rumah (semacam genting)
3.
Batuan Gneis (ganes)
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan
4.
Batu Sekis
Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting
dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)
5.
Batu Kuarsit
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan
6.
Batu Milonit
Ciri : butir-butir batuan
ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan
b.
Logam
Logam memiliki banyak macam, contoh: Perak, Emas, Perunggu, Besi,
dan Titanium.
Logam Perak paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis
media campuran, karena harganya terjangkau dan mudah di bentuk dengan berbagai
penampilan.
Proses pengecatan /plating pada logam merupakan langkah untuk mencegah
korosi/ karat.
c.
Plastik
Plastik memiliki banyak macam, contoh: botol, kantong, gelas, perabot dapur, perabot
rumah tangga dan lainnya
d.
Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
e.
Keramik
Keramik berasal dari tanah liat. Bahan baku keramik yang umum
dipakai adalah feldspar,
ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.
PETA KONSEP
1.
Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang telah
mengalami pengolahan dengan cara pengawetan..
contoh bahan
setengah jadi yang dapat simpan lama
dalam kondisi beku seperti; baso, sosis,nugget atau
dalam kondisi kering seperti; dendeng, telur asin dan abon,
2.
Jenis dan karakteristik bahan keras buatan
A.
Baso ikan (pentol)
Baso ikan adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa pilihan bahan
pokok seperti ikan tuna, surimi (bahan makanan dari ikan yang dihaluskan hingga
membentuk seperti pasta), udang, kakap dan marlin. Diolah dengan tepung tapioka
dan bumbu. Baso ikan memiliki tekstur yang lebih lembut dan gurih dibanding
baso daging.
B.
Dendeng cumi
Dendeng adalah makanan kering yang merupakan produk awetan yang
diolah secara tradisional atau modern dengan betuk yang pipih/ gepeng.
C.
Terasi udang/ balacan
Jenis udang yang biasa digunakan untuk membuat terasi adalah udang
rebon atau udang yang berukuran kecil.
Terasi berbentuk seperti pasta atau adonan dan berwarna hitam
kecoklatan, kadang diberi bahan pewarna merah sehingga ada yang berwarna
kemerahan.
Memiliki bau yang sangat tajam, biasanya terasi digunakan untuk
membuat sambal. Dapat juga digunakan untuk membuat kerupuk terasi atau sebagai
bumbu.
D.
Tepung rumput laut
Tepung rumput laut biasa digunakan sebagai stabilisator (pengatur
keseimbangan), thickener (bahan pengental), gelling agent (pembentuk gel),
pengemulsi dll.
Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, obat-obatan,
kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industri lainnya.
E.
Telur asin
Telur Asin adalah masakan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan
melalui cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim
perombak). Kebanyakan Telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak
menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain seperti telur bebek.
F.
Dendeng daging
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang
lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan
dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Bumbu yang digunakan
dalam pembuatan dendeng adalah garam dapur, gula merah, dan rempah-rempah.
Garam dapur merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan karena
dapat menghambat pertumbuhan jasad renik.
G.
Kornet
Kornet daging berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu, produk
ini tersedia dalam kemasan kaleng atau sachet. Sedangkan daging sapi segar yang
telah diproses menjadi kornet kemudian dikalengkan, dapat disimpan pada suhu
kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat dihidangkan sebagai campuran
perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti, serta makanan lain.
H.
Keju
Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing.
Teksturnya lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat
dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim
tertentu. Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan
berbagai cara. Produk keju banyak variasinya tergantung dari jenis susu, metode
pengentalan, dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi dari
susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt (plain youghurt).
3.
Metode/ teknik Pengolahan
A.
Penggilingan
Langkah :
1.
Mencuci daging ikan/daging sapi/ daging unggas
2.
Daging dimasukan ke dalam grinder untuk digiling sampai berbentuk
pasta
3.
Saat proses penggilingan daging diberikan garam secukupnya untuk meningkatkan
kerekatan pasta
4.
Pengadonan dan penambahan bahan baku lainnya seperti tepung tapioka
dan telur
5.
Adonan diberi bumbu berupa garam, gula, dan rempah-rempah yang
sudah dihaluskan
6.
Pencetakan adonan daging yang sudah diberi bumbu
B.
Pemanggangan
Daging ikan, daging sapi, dan unggas dapat langsung dipanggang untuk
dijadikan steak/ sate. Jika memakai oven panggang ikan atur suhu 200°C selama
sekitar 10 menit atau hingga kulit pelapisnya kuning
keemasan
C.
Menggoreng
1.
Memakai minyak goreng dengan jumlah yang cukup hingga seluruh bagian
ikan terendam
2.
Minyak harus sudah panas agar kulit pelapis ikan menjadi renyah
3.
Gunakan api sedang, lalu goreng ikan dengan wajan anti lengket
4.
Ikan cukup dibalik sekali saja sehingga tidak mudah hancur