Sabtu, 17 November 2018

MATERI PENGOLAHAN DAN KERAJINAN 2


Kontrak Belajar Prakarya Bab Kerajinan dan Pengolahan

BULAN
MINGGU 1
MINGGU 2
MINGGU 3
MINGGU 4
JANUARI
MATERI 1
U.H. 5
PRAKTIK A
PRAKTIK B
FEBRUARI
MATERI 2
P.A.T
MATERI 3 (online)
U.H. 7 (online)
MARET
TUGAS 3 (online)
UJIAN PRAKTIK


APRIL

USBN

UNBK

MATERI 1                  : MATERI KERAJINAN BASIS MEDIA CAMPURAN
U.H. 5                         : ULANGAN HARIAN : 40 SOAL PG      
PRAKTEK A             : MEMBAWA ALAT DAN BAHAN
  MEMBUAT POLA SESUAI DENGAN RENCANA
  MEMOTONG KAYU SESUAI POLA DENGAN GERGAJI
                                      MENGHALUSKAN KAYU DENGAN AMPLAS
PRAKTEK B              : MERAKIT/ MENEMPELKAN KAYU BERPOLA PADA KAYU DASAR
                                      MENGHIAS KERAJINAN (MEMBERI WARNA/ HIASAN)
                                      PENILAIAN (KEINDAHAN, KERAPIAN)
MATERI 2                 : MATERI PENGOLAHAN BAHAN SETENGAN JADI PETERNAKAN DAN PERIKANAN
P.A.T                          : PENILAIAN AKHIR TAHUN : 50 SOAL PG
MATERI 3                 : MATERI PENGOLAHAN HASIL SAMPING PETERNAKAN & PERIKANAN
U.H. 7                         : ULANGAN HARIAN : 20 SOAL PG
TUGAS 3                    : VIDEO PRAKTIK PENGOLAHAN / WAWANCARA             
UJIAN PRAKTIK     : PRAKTIK PENGOLAHAN HASIL SAMPING PETERNAKAN & PERIKANAN

PENILAIAN HASIL PRAKTEK KERAJINAN =
BERSIH/ RAPI
KEINDAHAN
DURASI
Sangat : 90
Menarik : 90
Tepat waktu : 90
Sedang : 85
Pas : 85
> 1 mggu : 85
Kurang : 80
Kurang : 80
> 2 mggu : 80

PENILAIAN UJIAN PRAKTEK PENGOLAHAN =
RASA
TAMPILAN
PENJELASAN
Enak : 90
Menarik : 90
Lengkap : 90
Pas : 85
Pas : 85
Kurang : 80
Kurang : 80
Kurang : 80






PETA KONSEP


1.      Kerajinan berbasis media campuran : Kerajinan yang dibuat dengan tujuan merubah bentuk sebuah benda yang dominan dari bahan tertentu dipadukan dengan bahan lain agar lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya. Bahan yang dipakai dapat berupa :
a.    Bahan alam berpadu dengan bahan alam
b.    Bahan buatan berpadu dengan bahan buatan
c.    Bahan alam berpadu dengan bahan buatan

Fungsi dari memadukan bahan kerajinan adalah :
a.       Memperindah penampilan bentuk, warna, dan tekstur volume kerajinan
b.      Meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi kerajinan
c.       Memanfaatkan bahan baku yang jumlahnya terbatas

Alasan pengrajin membuat kerajinan berbasis media campuran adalah :
a.       Kekurangan bahan baku utama sehingga di butuhkan bahan baku pendukung
b.      Menghindari bentuk yang monoton/ bentuk yang sudah biasa
c.       Meningkatkan estetika/ keindahan tampilan produk
d.      Agar terlihat modern sehingga disukai banyak orang

Contoh :        kaligrafi bambu dihias dengan pigura kayu
                      lampu hias dari kaca bekas
                      lampu hias dari bambu / kayu
                      pot dari paralon
     
                     
2.      Prinsip kerajinan media campuran
a.       Prinsip perubahan kerajinan media campuran:
Ø  Penggabungan dari berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu jika digabungkan, misalnya membuat bahan lain terkikis/ berkarat.
Ø  Bahan yang dipakai terdiri dari beberapa jenis, misal kayu dan bambu, pot dan paralon, dll.
Ø  Bahan terdiri dari bahan homogen atau heterogen, misal alam dengan alam, alam dengan buatan, dll.
Ø  Masing-masing bahan memiliki karakteristik yang mendukung keindahan.
Ø  Penggabungan bahan harus dapat menyatu sehingga ada harmonisasi/ keselarasan
b.      Proses perancangan kerajinan media campuran :
Ø  Stilasi
Stilasi : menyederhanakan bentuk dengan mengurangi atau menambah bentuk produk kerajinan.
Prinsip stilasi :
-          Pesan eksplisit : Produk fungsional atau produk hias
-          Pesan implisit : Produk informatif atau produk prestige
Contoh kerajinan yang menggunakan proses stilasi :
Sebuah kerajinan topeng kayu yang ditambahkan bahan ijuk sebagai rambut
Beberapa tangkai bunga dalam pot dikurangi daunnya agar bisa diletakkan di vas.

Ø  Deformasi
Deformasi : merubah bentuk produk kerajinan menjadi bentuk yang benar-benar baru (unik dan artistik/ memiliki nilai seni).

3.      Jenis dan karakteristik kerajinan media campuran
a.       Batu
Macam-macam batuan berdasarkan proses pembentukannya :
a.       Batuan Beku
Batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku.
Magma : batuan cair dan sangat panas yang berada di dalam kerak bumi/perut bumi.
Lava : magma yang mencapai permukaan bumi.
Contoh Batuan Beku :
1.      Batu Apung
Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air
Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas
Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain.
2.      Batu Obsidian
Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan
3.      Batu Granit
Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai
Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi
Kegunaan : sbg bahan bangunan
4.      Batu Basalt
Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-lubang
Cara terbentuk : dari pendinginan lava yang mengandung gas tetapi gasnya telah menguap
Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)
5.      Batu Diorit
Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic (banyak mengandung besi) pada daerah subduction zone (sepeanjang tepi benua, seperti pada deretan pegunungan).
Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan)
6.      Batu Andesit
Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga
Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi
7.      Gabro
Ciri : umumnya berwarna gelap, hitam kehijauan. Struktur batuan ini massive, artinya tidak terdapat rongga, lubang udara, atau retakan – retakan. Teksturnya fenerik, artinya kandung mineral batu Gabro dapat dilihat langsung secara kasat mata, dan mineralnya berukuran besar. Ukuran Mineral yang besar membuktikan bahwa proses pembekuannya berlangsung secara lambat.
Cara terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Karena terbentuk di dalam bumi, maka ia termasuk Batu Intrusif
Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )

b.      Batuan Sedimen
batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian endapan tersebut.
Contoh Batuan Sedimen :
1.      Batu Konglomerat
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya
Kegunaan : untuk bahan bangunan
2.      Batu Pasir
Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah
Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan
3.      Batu Serpih
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu
Kegunaan : sbg bahan bangunan
4.      Batu Gamping/ Kapur
Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam
Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapur tidak akan musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur
Kegunaan : sbg bahan baku semen
5.      Batu Breksi
Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan
6.      Stalaktit dan Stalagmit
Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih
Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst (bukit/gunung yang memiliki kadar gamping/ kapur) akan masuk ke lobang-lobang tanah (doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur yg lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-runcing.
Stalagmit : batuan lancip yang ada di lantai gua dengan bagian ujung yang mengarah ke atas.
Stalagtit : batuan lancip yang ada di langit-langit gua dengan ujungnya mengarah ke bawah
Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua)
7.      Batu Lempung
Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

c.       Batuan Metamorf
batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan.
Contoh batuan metamorf :
1.      Batuan Pualam atau Batu Marmer
Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin

2.      Batuan Sabak
Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan untuk membuat atap rumah (semacam genting)
3.      Batuan Gneis (ganes)
Ciri : berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun dari mineral-mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan
4.      Batu Sekis
Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap dan terkadang ditemukan kristal garnet
Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)
5.      Batu Kuarsit
Ciri : berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan
6.      Batu Milonit
Ciri :  butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan


b.      Logam
Logam memiliki banyak macam, contoh: Perak, Emas, Perunggu, Besi, dan Titanium.
Logam Perak paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, karena harganya terjangkau dan mudah di bentuk dengan berbagai penampilan.
Proses pengecatan /plating pada logam merupakan langkah untuk mencegah korosi/ karat.

c.       Plastik
Plastik memiliki banyak macam, contoh:  botol, kantong, gelas, perabot dapur, perabot rumah tangga dan lainnya

d.      Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

e.       Keramik
Keramik berasal dari tanah liat. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah feldspar,
ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.

PRAKTIK KERAJINAN LAMPU HIAS

A. BAHAN BAMBU


B. BAHAN BATOK KELAPA



C. BAHAN KAYU









PETA KONSEP


1.      Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang telah mengalami pengolahan dengan cara pengawetan..
contoh bahan setengah jadi yang dapat simpan lama
dalam kondisi beku seperti; baso, sosis,nugget atau
dalam kondisi kering seperti; dendeng, telur asin dan abon,

2.      Jenis dan karakteristik bahan keras buatan
A.    Baso ikan (pentol)
Baso ikan adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa pilihan bahan pokok seperti ikan tuna, surimi (bahan makanan dari ikan yang dihaluskan hingga membentuk seperti pasta), udang, kakap dan marlin. Diolah dengan tepung tapioka dan bumbu. Baso ikan memiliki tekstur yang lebih lembut dan gurih dibanding baso daging.
B.     Dendeng cumi
Dendeng adalah makanan kering yang merupakan produk awetan yang diolah secara tradisional atau modern dengan betuk yang pipih/ gepeng.
C.     Terasi udang/ balacan
Jenis udang yang biasa digunakan untuk membuat terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil.
Terasi berbentuk seperti pasta atau adonan dan berwarna hitam kecoklatan, kadang diberi bahan pewarna merah sehingga ada yang berwarna kemerahan.
Memiliki bau yang sangat tajam, biasanya terasi digunakan untuk membuat sambal. Dapat juga digunakan untuk membuat kerupuk terasi atau sebagai bumbu.
D.    Tepung rumput laut
Tepung rumput laut biasa digunakan sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), gelling agent (pembentuk gel), pengemulsi dll.
Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industri lainnya.
E.     Telur asin
Telur Asin adalah masakan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan melalui cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan Telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain seperti telur bebek.
F.      Dendeng daging
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan dendeng adalah garam dapur, gula merah, dan rempah-rempah. Garam dapur merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan karena dapat menghambat pertumbuhan jasad renik.
G.    Kornet
Kornet daging berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu, produk ini tersedia dalam kemasan kaleng atau sachet. Sedangkan daging sapi segar yang telah diproses menjadi kornet kemudian dikalengkan, dapat disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti, serta makanan lain.
H.    Keju
Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing. Teksturnya lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara. Produk keju banyak variasinya tergantung dari jenis susu, metode pengentalan, dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi dari susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt (plain youghurt).


3.      Metode/ teknik Pengolahan
A.    Penggilingan
Langkah :
1.      Mencuci daging ikan/daging sapi/ daging unggas
2.      Daging dimasukan ke dalam grinder untuk digiling sampai berbentuk pasta
3.      Saat proses penggilingan daging diberikan garam secukupnya untuk meningkatkan kerekatan pasta
4.      Pengadonan dan penambahan bahan baku lainnya seperti tepung tapioka dan telur
5.      Adonan diberi bumbu berupa garam, gula, dan rempah-rempah yang sudah dihaluskan
6.      Pencetakan adonan daging yang sudah diberi bumbu

B.     Pemanggangan
Daging ikan, daging sapi, dan unggas dapat langsung dipanggang untuk dijadikan steak/ sate. Jika memakai oven panggang ikan atur suhu 200°C selama sekitar 10 menit atau hingga kulit pelapisnya kuning
keemasan
C.     Menggoreng
1.      Memakai minyak goreng dengan jumlah yang cukup hingga seluruh bagian ikan terendam
2.      Minyak harus sudah panas agar kulit pelapis ikan menjadi renyah
3.      Gunakan api sedang, lalu goreng ikan dengan wajan anti lengket
4.      Ikan cukup dibalik sekali saja sehingga tidak mudah hancur
5.      Teknik ini biasa digunakan pada fillet (irisan daging ikan tanpa sisik dan tulang) ikan dan unggas



UJIAN PRAKTIK PENGOLAHAN

A. BAHAN KEPALA IKAN


B. KULIT SAPI/ CECEK


C. CEKER/ SAYAP AYAM

D. JEROAN/ HATI/ PARU



E. CINGUR/ SUM-SUM TULANG


F. EKOR/ BUNTUT/ TULANG IGA